kpapashtunwali - KPA Pashtunwali, adalah komunitas pecinta alam yang memiliki hubungan kultural dan ideologis dengan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). KPA Pashtunwali berdiri pada 14 Desember 2014 bertepatan dengan upacara penutupan Pendidikan dan Latihan Dasar (Diksar) Warga Suku angkatan pertama.
Organisasi ini didirikan atas dasar kesamaan visi dan minat dari kader PMII lintas angkatan dan rayon. Embrio KPA Pashtunwali bermula dari kelompok-kelompok kecil peminat kegiatan alam bebas, terutama pendakian gunung. Keinginan untuk membentuk organisasi didasari semangat meningkatkan penguasaan teori dan praktik lapangan kegiatan alam bebas disertai dengan pemahaman diskursus lingkungan.
KPA Pashtunwali sangat menjunjung tinggi nilai kekeluargaan dan persaudaraan. Nilai tersebut sesuai dengan makna filosofis nama “Pashtunwali”. Penamaan “Pashtunwali” berasal dari nama sebuah suku di pegunungan Afghanistan yang memiliki tradisi menjadikan siapa saja tamu mereka sebagai keluarga. Bahkan, untuk orang asing sekalipun. Mereka akan mengupayakan segala cara melindungi warga suku dan atau siapa saja tamu yang dianggap sebagai keluarga sendiri.
Pashtunwali memaknai kecintaan terhadap alam merupakan bagian dari implementasi Nilai Dasar Pergerakan (NDP) PMII “Hablun Minaal Alam”. Mencintai alam memiliki konsekuensi tak hanya sekedar menikmati dalam bentuk petualangan, tetapi juga melindungi alam dari segala bentuk ancaman perusakan. Pashtunwali mengkolaborasikan petualangan, diskusi, dan advokasi lingkungan hidup.
KPA PASHTUNWALI, NGAPAIN?
Sebagaimana umumnya sebuah komunitas pecinta alam, maka Pashtunwali memiliki sederet agenda kegiatan, diantaranya: Pendakian Gunung, Penanaman Pohon, Beach Clean Up, Kemah Ceria, Bushcraft, Diskusi Lingkungan, Aksi Lingkungan, dan kegiatan alam bebas lain. Kegiatan tersebut dirangkai dalam nilai edukasi, rekreasi, peningkatan kapasitas diri, dan advokasi.
TERTARIK MENJADI WARGA SUKU KPA PASHTUNWALI?
Sesuai dengan Anggaran Dasar dan Rumah Tangga (AD/ART), Calon Warga Suku diharuskan mengikuti dan lulus DIKSAR yang diselenggarakan setahun sekali. DIKSAR bertujuan membekali calon warga suku tentang dasar kepecintaalaman seperti; Pertolongan pertama pada gawat darurat, tali temali, navigasi darat, survival, kode etik pecinta alam, manajemen perjalanan, dan advokasi lingkungan.
Pasca lulus pendidikan dan latihan dasar, warga suku muda mendapatkan nomor penempuh rimba dan berkewajiban melakukan ekspedisi mendaki gunung dengan ketinggian lebih 3000 mdpl sebagai syarat menjadi warga suku.
Jika tertarik bergabung, kalian dapat menghubungi kami melalui surel yang tersedia di laman situs ini.
Salam Pergerakan!
Salam Lesteri!
0 Comments